If leaving me is so easy,
going back is harder
Setelah beberapa lama, DIA kembali menghubungiku. Pria smart tak berperasaan ini menyampaikan keinginannya untuk kembali lagi padaku. Dia meminta kesempatan lagi untuk kesekian kalinya. Dia membuktikan kesungguhannya dengan datang ke Syd akhir taon ini.
Jawabku atas permintaannya, jelas TIDAK.
Dia melukaiku, sangat. Cukup sudah.
Aku terjatuh karena dia. Aku belajar berdiri dengan semua yang kumiliki tanpa dirinya. Aku mampu dan bertahan sampai saat ini.
Sudahlah, tenagaku cukup terkuras.
Sekarang ini, aku tak lagi ingin berlari. Aku hanya ingin mencoba mengayun langkah. Setapak demi setapak, sembari melihat keindahan sekeliling, yang sering terabaikan.
Aku hanya mencoba menikmati setiap detik yang berubah menghangat dan nyaman.
Saat aku mengayun langkah, setapak demi setapak, walau lambat, dan pelan.
going back is harder
Setelah beberapa lama, DIA kembali menghubungiku. Pria smart tak berperasaan ini menyampaikan keinginannya untuk kembali lagi padaku. Dia meminta kesempatan lagi untuk kesekian kalinya. Dia membuktikan kesungguhannya dengan datang ke Syd akhir taon ini.
Jawabku atas permintaannya, jelas TIDAK.
Dia melukaiku, sangat. Cukup sudah.
Aku terjatuh karena dia. Aku belajar berdiri dengan semua yang kumiliki tanpa dirinya. Aku mampu dan bertahan sampai saat ini.
Sudahlah, tenagaku cukup terkuras.
Sekarang ini, aku tak lagi ingin berlari. Aku hanya ingin mencoba mengayun langkah. Setapak demi setapak, sembari melihat keindahan sekeliling, yang sering terabaikan.
Aku hanya mencoba menikmati setiap detik yang berubah menghangat dan nyaman.
Saat aku mengayun langkah, setapak demi setapak, walau lambat, dan pelan.
No comments:
Post a Comment